Dalam buku Barnabas Suebu yang berjudul “Pembangunan Kampung” terdapat beberapa gagasan membangun dari kampung dengan teknologi informasi. Gagasan ini juga merupakan bagian dari Rencana Strategi Pembangunan Kampung (RESPEK). Saat ini RESPEK merupakan alternatif terbaik bagi masyarakat Papua dalam melaksanakan pembangunan yang berbasis kampung, terutama karena beberapa tujuan dari program ini tampaknya hampir tercapai. Hal tersebut terlihat dari semakin besarnya anggaran belanja publik yang dikucurkan memanfaatkan dana RESPEK.
Salah satu bagian dari program RESPEK adalah meningkatkan pendidikan masyarakat kampung dengan mendekatkan layanan teknologi informasi, seperti televisi dan radio, kepada masyarakat yang bermukim di pesisir pantai, lembah, dan pegunungan. Saat ini telah berdiri stasiun televisi bernama Televisi Mandiri Papua (TVMP) yang menyajikan informasi pendidikan, kesehatan, bahkan perubahan iklim bagi masyarakat kampung. Selain mengetahui ancaman perubahan iklim global dan peningkatan suhu bumi, masyarakat kampung kini lebih membuka diri terhadap dunia luar.
Dari hasil penelitian awal tentang pengetahuan myarakat mengenai isu pemanasan global, terlihat bahwa masyarakat belum memiliki pemahaman yang tepat mengenai isu yang sedang selalu hangat diperbincangkan di berbagai tempat di belahan bumi ini. Yang mereka ketahui adalah bahwa ada perubahan di alam yang berpengaruh langsung terhadap sumber-sumber pendapatan mereka di alam. Tampaknya masyarakat kampung lebih memerlukan program-program yang bersifat informatif dan mendidik agar dapat merasakan manfaat langsung dari adanya teknologi informasi.
Selain televisi dan radio, pusat sumberdaya juga merupakan alternatif akses informasi bagi masyarakat Papua. Salah satu contohnya adalah Pusat Sumberdaya Tandirui Taraniau Distrik Poom yang merupakan bagian dari program People Centered Development Program. Pusat sumberdaya ini difasilitasi oleh United Nation Development Program (UNDP) dan Pemerintah Provinsi Papua. Salah satu sasaran dari program ini adalah membuka keterisolasian daerah dengan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi, pengetahuan dan teknologi tepat guna yang bermanfaat. Sejak didirikan pada tanggal 9 April 2008, Pusat Sumberdaya Tandirui Taraniau Distrik Poom telah menyediakan berbagai buku bacaan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat kampung Serewen dan Rarisi.
Pendektan menggunakan pusat sumberdaya semacam ini dapat pula diintegrasikan dengan penggunaan fasilitas teknologi informasi, misalnya layanan internet agar dapat mendorong interaksi yang lebih luas. Memang masih terdapat beberapa kendala dalam membawa teknologi internet ke kampung-kampung di Papua. Walaupun demikian jaringan internet berbasis GSM yang menjangkau 60% wilayah Papua, juga dapat dimanfaatkan.
Pemanfaatan internet bagi masyarakat Papua dapat membawa banyak dampak positif, seperti lebih banyak informasi yang dapat dipertukarkan, khususnya informsi mengenai layanan publik utama seperti pendidikan dan kesehatan. Selain itu, mengatasi harga buku yang sangat mahal di Papua dengan adanya teknologi internet, masyarakat dapat mengunduh buku elektronik (e-book) pelajaran untuk dimanfaatkan oleh anak-anak sekolah. Lebih jauh lagi, dengan memanfaatkan jaringan komunikasi internet, terbuka peluang untuk membangun perpustakaan elektronik di tingkat distrik. Dengan demikian, semakin banyak informasi yang dapat diserap oleh masyarakat kampung di Papua.
Sumber: Bakti News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar